JAKARTA - AC Milan mulai mengambil jarak emosional dari salah satu transfer terbesarnya musim ini.
Christopher Nkunku, yang sempat diharapkan menjadi solusi instan di lini depan, kini justru berada dalam pusaran evaluasi serius manajemen.
Musim pertamanya di San Siro tidak berjalan sesuai ekspektasi. Alih-alih menjadi pembeda, performa penyerang asal Prancis itu kerap menimbulkan tanda tanya.
Situasi ini memaksa klub bersikap realistis. Menjelang pergantian tahun, wacana untuk membuka opsi penjualan pun menguat di internal Milan.
Langkah tersebut bukan keputusan impulsif. Ini merupakan hasil dari penilaian menyeluruh terhadap dampak teknis, finansial, dan dinamika ruang ganti.
Ekspektasi besar yang belum terjawab di lapangan
Kedatangan Nkunku dari Chelsea pada akhir bursa musim panas disambut optimisme tinggi. Nilai transfer yang besar otomatis menempatkannya di bawah sorotan publik.
AC Milan berharap sang pemain mampu memberi kontribusi instan. Klub membutuhkan penyerang yang bisa langsung menyatu dengan sistem permainan.
Namun realitas di lapangan berkata lain. Produktivitas Nkunku belum memenuhi kebutuhan tim yang sedang memburu konsistensi.
Masalahnya tidak berhenti pada statistik gol. Pergerakan, pengaruh permainan, hingga koneksi dengan rekan setim dinilai belum optimal.
Perbandingan dengan performa terbaiknya di Jerman pun tak terhindarkan. Jarak kualitas tersebut menjadi catatan penting dalam laporan evaluasi klub.
Kondisi emosional dan sinyal ketidaknyamanan pemain
Selain aspek teknis, faktor non-teknis turut menjadi perhatian. Laporan internal menyebutkan Nkunku tidak berada dalam kondisi emosional terbaik.
Dalam catatan klub, sang pemain disebut “tidak bahagia”. Situasi ini diyakini berpengaruh langsung terhadap performanya di lapangan.
Lingkungan baru, tekanan besar, serta ekspektasi tinggi menjadi kombinasi yang tidak mudah. Adaptasi yang tersendat membuat kepercayaan diri pemain tergerus.
Pelatih Massimiliano Allegri menyadari kondisi tersebut. Ia mencoba memberi ruang, namun waktu tidak selalu berpihak dalam kompetisi ketat Serie A.
Ketika kontribusi tidak kunjung meningkat, opsi perpisahan mulai dibicarakan secara terbuka di tingkat manajemen.
Pertimbangan finansial dan arah kebijakan klub
Secara finansial, investasi terhadap Nkunku tergolong besar. Biaya transfer mencapai €38 juta ditambah bonus €4 juta, angka signifikan bagi Milan.
Nilai tersebut membuatnya menjadi salah satu pembelian termahal klub dalam beberapa musim terakhir. Ekspektasi tinggi pun tak terelakkan.
Giorgio Furlani sebelumnya sudah menyuarakan keraguan. Ia menyebut nilai tersebut terlalu tinggi sebagai sebuah investasi jangka pendek.
Kekhawatiran muncul karena Milan sudah lebih dulu mengamankan pemain mahal lainnya. Risiko finansial menjadi pertimbangan serius.
Di sisi lain, direktur olahraga Igli Tare melihat peluang pasar. Ia menilai situasi Nkunku masih memiliki nilai jual yang menarik.
Perbedaan sudut pandang ini akhirnya mengerucut pada satu solusi. Membuka opsi penjualan dianggap sebagai jalan tengah paling rasional.
Peran agen dan potensi perubahan skuad Milan
Langkah konkret mulai disiapkan manajemen. Pertemuan antara agen Pini Zahavi dan Igli Tare dijadwalkan sebelum akhir tahun.
Agenda pertemuan mencakup beberapa nama besar. Namun fokus utama tertuju pada masa depan Christopher Nkunku.
Hubungan profesional panjang antara Tare dan Zahavi menjadi faktor penting. Komunikasi yang sudah terbangun memudahkan pembahasan strategis.
Dalam pertemuan tersebut, Tare akan meminta Zahavi mulai mencari calon pembeli. Proses ini membuka peluang perubahan besar di paruh musim.
Bagi Milan, melepas Nkunku dapat memberi ruang koreksi dalam strategi belanja. Dana yang tersedia bisa dialihkan ke kebutuhan yang lebih mendesak.
Bagi sang pemain, kepindahan berpotensi menjadi titik balik. Lingkungan baru mungkin membantu memulihkan performa dan kepercayaan diri.
Keputusan ini belum bersifat final. Namun sinyal yang muncul menunjukkan Milan siap bersikap tegas demi kepentingan jangka panjang klub.
Paruh kedua musim akan menjadi fase krusial. Apakah Nkunku bertahan atau pergi, semuanya akan ditentukan oleh dinamika beberapa pekan ke depan.
Yang jelas, AC Milan tidak ingin terjebak pada investasi yang tidak sejalan dengan ambisi. Evaluasi menyeluruh menjadi fondasi setiap langkah yang diambil.